/* ---( header and site name )--- */ #header-wrapper { margin: 0; } #header { margin: 0; height:281px; width:898; color: #e1771e; background: url('http://i257.photobucket.com/albums/hh240/yunadha/headerjan08-2.jpg') no-repeat top center; } #header h1 {width: 470px; font: normal bold 261% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; padding: 130px 410px 5px 45px; filter: glow(color=#000000,Strength=5); text-align: left;} #header h1 a { text-decoration: none; color: #e1771e; } #header h1 a:hover { color: #eee; } #header .description {width: 470px; margin:-15px 405px 5px 45px; text-align: left; line-height: 1.4em; font: italic normal 85% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #ffffcc; } /* ---( main column )--- */ h2.date-header { margin-top: 0; padding-left: 10px; font-size: 90%; color: #333333; } .dateblock { background: url("http://www.geocities.com/kendhin_x/kalender/blackcalend.gif") no-repeat; width: 55px; margin: 0; font-weight: bold; height: 50px; /*position: absolute; top: 0; left: 0;*/ float: left; text-align: center; } .month { padding: 1px 3px 0px 0px; font-size: 11px; width: 37px; margin: 0 5px; text-transform: uppercase; color: #fff; } .day { padding: 2px 3px 3px 0px; color:#2F4F4F; font-size: 19px; width: 37px; margin: 0 5px; } .post h3 { margin-top: 0; font: normal normal 186% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #e1771e; } .post { border-bottom: 1px solid #ddd; margin-left:0; margin-right:0; margin-top:0; margin-bottom:1em; padding-left:10px; padding-right:0; padding-top:0; padding-bottom:1em } .post h3 a {text-decoration: none;} .post h3 a:hover { color: #ffc; text-decoration: none; } .post-footer { margin: 0; padding: 0px; font-size: 88%; color:#cccccc; } .post img { padding: 6px; border-top: 1px solid #ddd; border-left: 1px solid #cccccc; border-bottom: 1px solid #c0c0c0; border-right: 1px solid #c0c0c0; } .feed-links { clear: both; line-height: 2.5em;} .blog-feeds { text-align: right;} #blog-pager-newer-link { float: left; } #blog-pager-older-link { float: right; } #blog-pager { text-align: center; } /* comment styles */ #comments { padding-top: 10px; font-size: 85%; line-height: 1.5em; color: #e0e0e0; } #comments h4 { margin: 20px 0 15px 0; padding: 8px 0 0 40px; font-family: "Lucida Grande", "Trebuchet MS"; font-size: 110%; color: #e0e0e0; height: 30px !important; /* for most browsers */ height /**/:37px; /* for IE5/Win */ } #comments ul { margin-left: 0; } #comments li { background: none; padding-left: 0; } .comment-body { padding: 0 10px 0 25px; } .comment-body p { margin-bottom: 0; } .comment-author { margin: 4px 0 0 0; padding: 0 10px 0 60px; color: #999; } .comment-footer { border-bottom: 1px solid #ddd; padding-bottom: 1em;} .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } /* ---( sidebar )--- */ .sidebar h2 { margin: 0 0 0 0; padding: 10px 0 0 0px; font: normal normal 105% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #ffcc66; height: 32px !important; /* for most browsers */ height /**/:57px; /* for IE5/Win */ } .sidebar .widget { margin: 0; padding: 0 0 5px 10px;} .sidebar a {color: #ffffcc; text-decoration: none;} .sidebar a:hover {color: #6699ff; } .sidebar li { padding-left: 5px; } .profile-textblock { margin:.5em 0 .5em; } .profile-img { float: left; margin: 0 5px 5px 0; border: 1px solid #ddd; padding: 4px;} /* ---( footer )--- */ .clear { /* to fix IE6 padding-top issue */ clear: both; } #footer-wrapper { margin: 0; padding: 0 0 0 0; font-size: 85%; } #footer { margin: 0; width: 898px; height:80px; padding: 0px; background: url('http://lh4.google.com/image/jvdmds/Rf373UsJ20I/AAAAAAAAANg/yuA1gY3SE9I/austin-martine-3.jpg') no-repeat top center; } /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #outer-wrapper, body#layout #main, body#layout #sidebar { padding-top: 0; margin-top: 0;} body#layout #outer-wrapper,body#layout #content-wrapper { width: 898px;} body#layout #sidebar { margin-right: 0; margin-bottom: 1em; } body#layout #header,body#layout #footer, body#layout #main { padding: 0; } body#layout #content-wrapper { margin: 0px; } #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none } -->

Jika Anak SD mendesain mobil

lomba desain jepang    Apa jadinya jika anak SD mendesain mobil?? Wow, yang muncul adalah ide-ide segar yang tak pernah terpikirkan oleh orang dewasa. Itulah yang terjadi pada even The 37th Industry and Culture Festival di Obu City, Aichi Prefecture, Jepang, bulan Oktober 2006. Pada acara ini dipilih 3 buah hasil karya dari sekitar 150 ide yang dibuat oleh anak-anak usia sekolah dasar, yang kemudian dibuat gambar rendering 3D dan modelnya, bekerja sama dengan para desainer profesional dari Toyota Industries Corporation. Para desainer ini membuatnya berdasarkan sketsa yang dibuat oleh anak-anak tersebut sambil langsung berbicara dengan mereka tentang apa yang dipikirkannya. " Setiap tahun anak-anak akan disenangkan ketika mereka menerima model mobil yang dibuat dari ide mereka sendiri oleh para desainer profesional, meskipun sebenarnya anak-anak ini tidak menyadari seberapa banyak pengaruh positif dari ide-ide mereka itu. Saya selalu heran bagaimana bisa ide anak-anak selalu menjadi sebuah ide-ide yang segar. Begitu bervariasi, beberapa bahkan telah berpikir tentang kelestarian lingkungan dan yang lainnya akan benar-benar menghentakkan anda. Sekali lagi ini ide-ide mereka sangatlah menarik," ujar Yuji Nakamura, pimpinan dari Blues Design yang mensponsori acara ini.

    Tiga buah karya yang berhasil mendapat penghargaan adalah :

1. Kategori Best Idea Award : “ No Parking Car

    Idenya adalah mencari solusi terhadap permasalahan memarkir kendaraan dimana yang sangat menarik perhatian adalah ide penggunaan atap kendaraannya sebagai jalan yang bisa dilalui oleh mobil lain di atasnya. Kabinnya terpisah depan/belakang untuk memudahkan terhadap pengendalian kemudinya.

2. Kategori Best Design Award : “ Happy Star

    Sebuah desain mobil dengan nuansa romantis yang berbentuk bintang. Keseluruhan komponen dan elemennya seperti lampu-lampu maupun jok berbentuk bintang. Rodanya dapat disembunyikan dan mobil ini dapat terbang di udara, seperti bintang di langit malam. Pada model yang dibuat, kaca spion terletak di atas dan disinari dengan lampu-lampu LED ketika dinyalakan.

3. Kategori Ecology Award : “ Amphibious Eco Super Car

    Karya ini menunjukkan kepedulian tentang ekologi juga berkembang dengan kuat dalam pikiran anak-anak. Desain mobil ini juga memperlihatkan tentang harapan mereka mengenai desain mobil masa depan. Dilengkapi dengan panel tenaga surya di spoilernya, mobil ini dapat berjalan dalam air dengan menggunakan sistem rodanya yang dapat dilipat dan direndahkan di bagian sampingnya.

      Begitulah, di negara maju seperti Jepang, mereka benar-benar melibatkan segala tingkat masyarakat dalam mengembangkan industrinya sehingga perkembangan teknologi sangatlah pesat. Tidak heran jika saat ini Jepang pun menjadi pemimpin dalam pasar industri otomotif dunia. Bagaimana dengan negara kita….???

disadur dari Carstyling, edisi Januari 2007

Read More..

Police APC

     Armored Personnel Carrier (APC) difungsikan sebagai unit reaksi cepat untuk mengamankan dan mengevakuasi seseorang dengan status very important person (VIP) ketika pada suatu acara/kegiatan terjadi hal-hal yang dinilai dapat membahayakan keselamatannya. Sebagai kendaraan pelindung APC didesain agar tahan terhadap tembakan peluru hingga level IIIA. Kendaraan ini juga diperhitungkan agar mampu berjalan dengan kecepatan yang tinggi, serta melewati berbagai kondisi jalan yang cukup berat.

APC 4-2APC 4-3Eksterior front

     Kendaraan ini dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dengan standar dan teknologi tinggi untuk menunjang fungsi operasionalnya :

* Chassis Ford Ranger Double Cab 4x4-MT (Euro 2). Mesin diesel 2.892cc, dengan sistem kemudi 4WD

* Bodi kendaraan lapis kevlar dan kaca tahan peluru hingga level IIIA

* Sunroof pengintai untuk awak kabin depan dengan sistem bukaan otomatis

* Kaca dan lubang intai dengan sistem pengunci dari dalam untuk awak kabin belakang

* Sistem intai kamera elektronik yang terintegrasi dengan display di dalam kabin ( kamera 16xzoom + rotasi ke segala arah, kamera belakang, 1 bh indash LCD monitor di dashboard, 2 bh LCD headrest monitor)

* Rotary lamp+multivoice sirine, flashlight untuk menyilaukan pengendara belakang

* Peralatan tambahan untuk memberikan fungsi multi guna kendaraan (winch 2,5 ton, towing hook, foglamp, bumper depan bordes)

* Kenyamanan terhadap VIP dengan memberikan ruang tempat duduk yang lega, jok yang nyaman dengan standar luxury seat, kemudahan akses masuk dengan adanya moveable footstep, keleluasaan pandangan baik ke depan maupun ke seluruh area luar dengan adanya headrest monitor, serta roof top air conditioner untuk menyejukkan ruangan

APC shoot test     Kendaraan ini dimiliki oleh Kepolisian RI di setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia. Desainnya sendiri sudah melalui beberapa perubahan (ada sekitar empat desain sejak pertama dibuat hingga produk yang teranyar). Pada saat proses produksinya kendaraan ini pun telah melewati serangkaian uji coba dari tes tembak, tes lempar, road test di medan offroad maupun melaju di jalan bebas hambatan sesuai dengan standar dari pihak Kepolisian, dimana ditandai dengan adanya sertifikasi untuk masing-masing uji tersebut. Jadi kalau nanti anda menemui pada suatu kerusuhan ada mobil ini, jangan coba-coba untuk menahan orang yang ada di dalamnya agar tidak pergi dari lokasi, karena anda membutuhkan lebih dari sekadar senapan semi otomatis (butuh bazoka kali ya hehe…), atau suatu saat anda malah menjadi yang diselamatkan maka tenang sajalah karena kendaraan ini memang didesain untuk menyelamatkan anda dalam keadaan utuh dan sehat wal’afiat.

 

Read More..

"Gethuk Magelang" berubah nama jadi "Kangmas Gethuk"

Mencari "username" yang cocok buat masing-masing kita di dunia internet memang susah-susah gampang. Bayangin aja, semua penduduk di dunia kumpul jadi satu di yang namanya jagat virtual ini. Makanya nama yang kita pakai haruslah yang unik, mudah diingat, kalo yang punya tujuan bisnis berarti harus komersil juga, keren (meskipun syarat yang satu ini nggak jelas batasannya, keren itu menurut siapa dulu kan hehe), secure mungkin, dsb-dsb-nya. Nama asli saya sendiri bisa jadi tidak ada duanya di dunia maya ini (saya udah coba sih, yang persis nggak ada paling mirip-mirip dan beda satu hurup) karena itulah sebenarnya saya sangat berterima kasih sama kedua orang tua saya yang saya yakin pada waktu dulu ngasih nama ke saya samasekali tidak berpikir " gini lho pakne, biar nanti anake dewe nggak kesulitan kalo mau daftar-daftar di internet, kalo Bambang atau Joko kan pasti bakal bingung tuh banyak kembarannya ..." . Gimana mau mikir seperti itu wong komputer aja belum ada hehehe... Justru saya kaget dan surprise waktu beberapa minggu lalu saya ke BTN (Bank Tabungan Negara) buat nanya cicilan rumah. Ceritanya saya nggak bawa nomer KPR saya, jadi minta dicariin sama customer service di database mereka. Eh, lha kok ternyata malah ada 3 nama yang persis sama nama saya, cuman beda nama belakangnya. Padahal di dunia internet yang cakupannya seluruh dunia saya nggak nemu, kok di BTN yang lokal Indonesia malah ada kembarannya. Jadilah saya ambil kesimpulan bahwa 2 orang yang namanya sama tadi belum melek internet, buktinya sampe sekarang kalo saya bikin account pakai nama asli saya masih langsung bisa kok. Saya mbayanginnya malah nanti suatu saat kalo mereka mau bikin email pake nama itu pasti mereka yang akan kaget "Hloo...kok udah ada yang pake ya padahal nama ini kan langka" hahaha....
Balik ke judul, selama ini saya pake nickname "gethuk magelang". Waktu pilih nama ini dulu juga nggak pikir panjang. Pokoke unik, lucu, keren (versi saya), menunjukkan domisili saya dan berkesan Jawa, Indonesia. Soalnya sebelumnya saya pakai nama "Phyro" yaitu nama kelas SMA saya, tapi kok rasanya kebarat-baratan jadi saya ganti. Jadilah nama "gethuk magelang" ini saya pake buat bikin account email dan lain-lain. Nah, belakangan saya kok merasa nama ini sudah nggak keren lagi, alasan terukurnya sih nggak ada, cuman perasaan aja, tapi yang jelas nama tersebut lebih menunjuk ke benda bukan person, apalagi saya baru bikin blog buat dipromosi2kan...akhirnya saya putuskan untuk mencari nama baru. Beberapa hari saya coba cari nama pengganti yang cocok, syaratnya sih masih sama seperti di atas...sampai akhirnya tadi malam ketemu juga nama baru yang lebih kereeen (masih versi saya kerennya) yaitu "Kangmas Gethuk". Proses mikirnya nggak rumit, nggak pake buka primbon, nggak pake nyari wangsit, nggak pake sesajen atau puasa mutih, cukup tidur-tiduran di kasur sambil ngobrol-ngobrol santai dibantu mikir ama istri saya sambil sedikit ngantuk-ngantuk. Saya coba pertahankan "gethuk"-nya soalnya khasnya Magelang ya memang getuk 3 rasanya itu. Banyak juga alternatifnya : Pelahap Gethuk, Gethuk Gedhang, Bakul Gethuk, Mbahe Gethuk, Gethuk Jamuran, Super Gethuk, sampai Gethuk Telo Man (GT-Man, mengambil merek celdal yang sering saya pake). Nah, akhirnya setelah melalui pemikiran yang tidak panjang saya putuskan pakai nama "Kangmas Gethuk" ini. Jadi kalo rekan-rekan nanti yang sudah kenal saya pake nama "Gethuk Magelang" kalo ketemu sama "Kangmas Gethuk" ya orangnya sama. Kalo yang baru kenal...ya salam kenal aja dari saya, OK.

Read More..